Sejarah WordPress

Estimasi waktu baca 4 menit

Artikel ini adalah bagian kedua seri pengenalan dan instalasi WordPress

Saat panduan ini ditulis tahun 2021, WordPress sudah digunakan oleh 40% lebih dari keseluruhan total website yang ada di internet.

Kejayaan WordPress tidak serta merta terjadi begitu saja.

Banyak hal yang terjadi sejak awal adanya WordPress.

Dari yang awalnya hanya sebagai platform blogging, sekarang sudah menjadi multi purpose platform.

Pada sesi ini, kamu akan belajar tentang sejarah, plugin, tema, komunitas, dan masa depan WordPress.

Bagi yang belum familiar dengan WordPress, silakan baca artikel tentang apa itu WordPress.

Sejarah Berdirinya dan perjalanan WordPress

WordPress mulai di develop pada tahun 2002 dan dibuat sebagai langkah awal untuk meneruskan project open source b2/cafelog yang merupakan sebuah platform blogging.

Platform b2/cafelog ini ditinggalkan oleh pembuatnya karena masalah pribadi yang akhirnya komunitasnya ditinggal sendirian tanpa induk.

Berkat dibuatnya b2/cafelog ini sebagai platform open source, maka komunitasnya bisa melanjutkan pengembangan software ini.

Kemudian, Matt Mullenweg dan Mike Little membuat project untuk meneruskan b2/cafelog ini.

Setelah perjuangan panjang, akhirnya pada tanggal 27 mei 2003 lahirlah WordPress yang pertama kali yaitu versi 0.7.

WordPress 0.7

Pada versi initial release ini, WordPress seperti bukan WordPress yang dikenal sekarang.

Tampilannya sudah jauh berubah.

Tapi itulah saat awal WordPress ada.

Sekarang, Lihat baik-baik gambar diatas.

Tidak ada plugin, tema, setting, user role dan menu-menu lainnya yang harusnya saat ini sudah ada.

Saat itu benar-benar difokuskan untuk pembuatan blog saja.

Kemudian pada tahun 2004, rilislah versi 1.0 aka "Davis".

Mulai versi 1.0 keatas setiap update ada namanya.

Update ini masih terfokus pada penambahan fitur untuk blog diantaranya seo friendly permalink, multiple categories dan moderasi komentar.

Di tahun yang sama, WordPress merilis versi 1.2 aka "Mingus".

Pada versi ini, Matt sudah berpikir untuk mengembangkan WordPress menuju CMS yang multipurpose nantinya.

Perubahan besar yang ada di versi ini adalah munculnya penambahan fitur bernama plugin.

Ya! versi inilah yang jadi cikal bakal berkembangnya WordPress secara eksponensial.

Pada tahun 2005, lahirlah perusahaan Automattic.

Perusahaan ini digawangi oleh Matt yang saat ini menjadi perusahaan yang membuat plugin jetpack, woocommerce, akismet dan tentu saja, WordPress.com.

Lalu pada tahun 2006, komunitas WordPress menjadi cukup besar dan kemudian diadakan WordCamp yang pertama di san fransisco.

WordCamp adalah acara tahunan yang diadakan oleh WordPress untuk para pengguna dan developer untuk mendiskusikan tentang WordPress.

Dan pada tahun ini juga WordPress mematenkan nama WordPress sebagai merk dagang.

Di dalam kebijakan merk dagang ini, kamu tidak boleh menggunakan WordPress untuk nama domain maupun nama bisnis/agensi/perusahaan/pribadi.

Untuk lebih jelasnya bisa baca trademark policy WordPress.

Tahun 2008, akhirnya muncul repository untuk tema.

Tema-tema yang ada di halaman itu baru bisa diakses tahun 2008!

DI tahun ini juga, dengan update versi 2.5 aka "Brecker", penggunaan shortcode sudah bisa digunakan.

Shortcode adalah kode yang dapat digunakan dimana saja pada halaman WordPress menggunakan kurung siku buka tutup.

Misal : [shortcode].

Adanya tema dan shortcode ini mulai menambah fungsionalitas WordPress.

Lalu di tahun 2010 terdapat sebuah rilis besar-besaran yaitu versi 3.0 dengan 218 kontibutor dengan code name "Thelonious".

Update ini sangat besar dampaknya pada kemampuan WordPress untuk melakukan kustomisasi dengan ditambahkannya fitur :

  • Custom post type
  • Custom taxonomy
  • WordPress multisite
  • Default theme "Twenty Ten"
  • Penambahan API untuk custom tema
  • dan masih banyak lainnya.

Sebelumnya WordPress hanya menyediakan post, kategori dan tags saja untuk dikustom.

Dengan update ini, WordPress bisa membuat custom post type misalkan mobil dengan custom taxonomy merk.

Ini sangat memudahkan dan mulai melepaskan WordPress dari sekadar CMS blogging.

Dengan adanya update major ini, maka pada tahun 2011, WordPress sudah dipakai oleh 50 juta lebih website!

Perbaikan dan penambahan fitur ini terus dilakukan untuk mempermudah penggunaan WordPress.

Tahun 2015, akhirnya WordPress menambahkan fitur REST API yang memungkinkan data WordPress dapat digunakan pada aplikasi lain.

Tahun 2016 adalah era dimana WordPress mulai memodrenisasi diri.

Penambahan fitur seperti custom CSS dan support HTTPS.

Kemudian pada 2018, para kontributor dan developer core WordPress mulai mengerjakan project gutenberg.

Gutenberg nantinya akan digunakan sebagai content editor berbasis block menggantikan classic editor.

Update WordPress 5.0 pada penghujung tahun 2018 ini, classic editor digantikan dengan gutenberg.

Pada update ini terdapat banyak pro dan kontra terkait perubahan content editor ini.

Bagi yang sudah terbiasa menggunakan classic editor merasa kesulitan dengan digantikannya gutenberg.

Terus terang saya juga awalnya merasa kesulitan, tapi ternyata setelah digunakan lebih mudah.

Lalu akhirnya pada tahun 2021 ini, gutenberg sudah memiliki banyak block yang makin disempurnakan dan WordPress dapat membuat website apa saja.

Author Profile

Fonnte

Mulai mengenal wordpress tahun 2015, fokus membuat 1 website sampai selesai dan mulai menekuni wordpress di tahun 2017. Saat ini sebagai penulis sekaligus speed optimizer dari wpcepat.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jasa optimasi pagespeed dengan garansi <1 detik
Professionally optimized by Levi Fonnte