Sejarah WordPress

Artikel ini adalah bagian kedua seri pengenalan dan instalasi WordPress

Saat panduan ini ditulis tahun 2021, WordPress sudah digunakan oleh 40% lebih dari keseluruhan total website yang ada di internet.

Kejayaan WordPress tidak serta merta terjadi begitu saja.

Banyak hal yang terjadi sejak awal adanya WordPress.

Dari yang awalnya hanya sebagai platform blogging, sekarang sudah menjadi multi purpose platform.

Pada sesi ini, kamu akan belajar tentang sejarah, plugin, tema, komunitas, dan masa depan WordPress.

Bagi yang belum familiar dengan WordPress, silakan baca artikel tentang apa itu WordPress.

Sejarah Berdirinya dan perjalanan WordPress

WordPress mulai di develop pada tahun 2002 dan dibuat sebagai langkah awal untuk meneruskan project open source b2/cafelog yang merupakan sebuah platform blogging.

Platform b2/cafelog ini ditinggalkan oleh pembuatnya karena masalah pribadi yang akhirnya komunitasnya ditinggal sendirian tanpa induk.

Berkat dibuatnya b2/cafelog ini sebagai platform open source, maka komunitasnya bisa melanjutkan pengembangan software ini.

Kemudian, Matt Mullenweg dan Mike Little membuat project untuk meneruskan b2/cafelog ini.

Setelah perjuangan panjang, akhirnya pada tanggal 27 mei 2003 lahirlah WordPress yang pertama kali yaitu versi 0.7.

WordPress 0.7

Pada versi initial release ini, WordPress seperti bukan WordPress yang dikenal sekarang.

Tampilannya sudah jauh berubah.

Tapi itulah saat awal WordPress ada.

Sekarang, Lihat baik-baik gambar diatas.

Tidak ada plugin, tema, setting, user role dan menu-menu lainnya yang harusnya saat ini sudah ada.

Saat itu benar-benar difokuskan untuk pembuatan blog saja.

Kemudian pada tahun 2004, rilislah versi 1.0 aka “Davis”.

Mulai versi 1.0 keatas setiap update ada namanya.

Update ini masih terfokus pada penambahan fitur untuk blog diantaranya seo friendly permalink, multiple categories dan moderasi komentar.

Di tahun yang sama, WordPress merilis versi 1.2 aka “Mingus”.

Pada versi ini, Matt sudah berpikir untuk mengembangkan WordPress menuju CMS yang multipurpose nantinya.

Perubahan besar yang ada di versi ini adalah munculnya penambahan fitur bernama plugin.

Ya! versi inilah yang jadi cikal bakal berkembangnya WordPress secara eksponensial.

Pada tahun 2005, lahirlah perusahaan Automattic.

Perusahaan ini digawangi oleh Matt yang saat ini menjadi perusahaan yang membuat plugin jetpack, woocommerce, akismet dan tentu saja, WordPress.com.

Lalu pada tahun 2006, komunitas WordPress menjadi cukup besar dan kemudian diadakan WordCamp yang pertama di san fransisco.

WordCamp adalah acara tahunan yang diadakan oleh WordPress untuk para pengguna dan developer untuk mendiskusikan tentang WordPress.

Dan pada tahun ini juga WordPress mematenkan nama WordPress sebagai merk dagang.

Di dalam kebijakan merk dagang ini, kamu tidak boleh menggunakan WordPress untuk nama domain maupun nama bisnis/agensi/perusahaan/pribadi.

Untuk lebih jelasnya bisa baca trademark policy WordPress.

Tahun 2008, akhirnya muncul repository untuk tema.

Tema-tema yang ada di halaman itu baru bisa diakses tahun 2008!

DI tahun ini juga, dengan update versi 2.5 aka “Brecker”, penggunaan shortcode sudah bisa digunakan.

Shortcode adalah kode yang dapat digunakan dimana saja pada halaman WordPress menggunakan kurung siku buka tutup.

Misal : [shortcode].

Adanya tema dan shortcode ini mulai menambah fungsionalitas WordPress.

Lalu di tahun 2010 terdapat sebuah rilis besar-besaran yaitu versi 3.0 dengan 218 kontibutor dengan code name “Thelonious”.

Update ini sangat besar dampaknya pada kemampuan WordPress untuk melakukan kustomisasi dengan ditambahkannya fitur :

  • Custom post type
  • Custom taxonomy
  • WordPress multisite
  • Default theme “Twenty Ten”
  • Penambahan API untuk custom tema
  • dan masih banyak lainnya.

Sebelumnya WordPress hanya menyediakan post, kategori dan tags saja untuk dikustom.

Dengan update ini, WordPress bisa membuat custom post type misalkan mobil dengan custom taxonomy merk.

Ini sangat memudahkan dan mulai melepaskan WordPress dari sekadar CMS blogging.

Dengan adanya update major ini, maka pada tahun 2011, WordPress sudah dipakai oleh 50 juta lebih website!

Perbaikan dan penambahan fitur ini terus dilakukan untuk mempermudah penggunaan WordPress.

Tahun 2015, akhirnya WordPress menambahkan fitur REST API yang memungkinkan data WordPress dapat digunakan pada aplikasi lain.

Tahun 2016 adalah era dimana WordPress mulai memodrenisasi diri.

Penambahan fitur seperti custom CSS dan support HTTPS.

Kemudian pada 2018, para kontributor dan developer core WordPress mulai mengerjakan project gutenberg.

Gutenberg nantinya akan digunakan sebagai content editor berbasis block menggantikan classic editor.

Update WordPress 5.0 pada penghujung tahun 2018 ini, classic editor digantikan dengan gutenberg.

Pada update ini terdapat banyak pro dan kontra terkait perubahan content editor ini.

Bagi yang sudah terbiasa menggunakan classic editor merasa kesulitan dengan digantikannya gutenberg.

Terus terang saya juga awalnya merasa kesulitan, tapi ternyata setelah digunakan lebih mudah.

Lalu akhirnya pada tahun 2021 ini, gutenberg sudah memiliki banyak block yang makin disempurnakan dan WordPress dapat membuat website apa saja.

Apa itu WordPress

Artikel ini adalah bagian pertama seri pengenalan dan instalasi WordPress

Saat pertama kali ada niat untuk membuat website, kamu pasti bertanya :

“Gimana sih caranya buat website?”

Ada 2 cara yang selama ini dijalankan oleh orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia perwebsitean yaitu menggunakan :

  • CMS
  • Coding

CMS adalah singkatan dari Content Management System yang artinya sistem yang digunakan untuk mengatur konten.

CMS sendiri ada banyak sekali seperti :

  • WordPress
  • Joomla
  • Ghost
  • Moddle
  • Opencart
  • Drupal
  • Dll

Coding adalah pembuatan instruksi terhadap komputer yang memberitahu bagaimana komputer harus berjalan.

Dengan coding, kamu bisa membuat CMS sendiri.

Tapi pembuatan website dengan coding memakan waktu dan tenaga yang lebih besar daripada menggunakan CMS meskipun lebih fleksibel, terutama kalau kamu belum bisa coding.

Oleh karena itu, pada serangkaian tutorial kedepan, kamu akan belajar bagaimana memanfaatkan CMS WordPress untuk membuat website atau blog sesuai yang diinginkan.

Apa itu WordPress?

Sebelum melangkah lebih jauh, kamu perlu tahu lebih lanjut tentang apa itu WordPress.

WordPress adalah sebuah CMS yang open source dan sangat populer yang digunakan sebagai aplikasi pembuat website atau awalnya disebut blog engine.

Kenapa awalnya disebut sebagai blog engine adalah karena WordPress sendiri adalah penerus dari sebuah CMS blogging (CMS yang digunakan untuk membuat blog) bernama B2/cafelog.

Namun kegunaannya sekarang tidak hanya sebatas menjadi CMS blogging, namun jauh lebih fleksibel.

Kenapa WordPress?

Tentu saja karena WordPress sangat populer!

WordPress digunakan lebih dari 40% dari total keseluruhan website yang ada di internet.

Jadi kalau ada 10 website, 4 nya menggunakan WordPress.

Wait, bukan hanya itu saja.

WordPress menggunakan lisensi GPLv2 yang memungkinkan siapapun menggunakan, mengedit, dan mendistribusikan wordpress dengan tujuan apapun.

Lebih jelasnya bisa lihat gambar dibawah.

Hasilnya mau dijual? Boleh!

Dengan adanya lisensi ini, jutaan penggiat website dapat menghidupi keluarganya dengan legal.

Disamping itu, dari sisi penggunaan, WordPress menawarkan banyak kelebihan, diantaranya :

  • Kemudahan dalam membuat, mengedit dan menghapus konten yang bahkan seorang pemula bisa dengan mudah menggunakannya.
  • WordPress dapat digunakan dengan gratis dan tanpa kredit, meskipun nantinya waktu mau mengonlinekan kamu butuh biaya hosting dan domain.
  • WordPress sangat fleksibel sehingga dapat membuat setiap jenis website yang diinginkan.
  • Dengan WordPress kamu bisa membuat blog maupun website dengan mudah tanpa harus bisa coding sedikitpun.
  • Penambahan fungsi dapat dilakukan dengan plugin.
  • Mudah di desain dengan banyaknya tema yang tersedia.
  • Tingkat keamanan yang tinggi dan terus diperbarui
  • Komunitas yang sangat besar dan aktif yang membantu setiap lini perkembangan WordPress.
  • Dan banyak keuntungan lainnya

Dengan banyaknya keuntungan diatas, WordPress menjadi salah satu pilihan kuat untuk menjadi CMS dalam membuat website.

Fitur WordPress

Bagaimana dengan fitur WordPress sendiri yang menunjang produktivitas?

Banyak fitur-fitur bawaan WordPress yang sangat menunjang produktivitas dan akan terus diperbarui seiring update dari WordPress.

  • WordPress secara bawaan sudah SEO Friendly yang bisa membuat website atau blog yang dibuat dengan mudah diketahui oleh mesin pencari.
  • WordPress senantiasa membuat code yang ada semakin ramping dan menghilangkan kode-kode yang tidak diperlukan yang membuat website menjadi lambat, sehingga website yang dibuat dengan WordPress menjadi semakin cepat.
  • Setiap website yang dibangun dengan WordPress sudah mobile friendly dan responsive.
  • Penyimpanan gambar, media dan file diletakkan dengan sangat baik sehingga mempermudah pencarian file dan kamu dapat melakukan perubahan dasar seperti crop/resize foto dengan mudah.
  • Tampilan interface yang user friendly membuat WordPress mudah digunakan bahkan oleh pemula.
  • WordPress juga berfokus pada aksesbilitas fungsi-fungsinya yang memudahkan penggunaan.
  • Kustomisasi menu website yang mudah.
  • Karena dasarnya WordPress dibangun sebagai platform blog, membuat blog semudah publish post!
  • Melakukan pembuatan konten semakin mudah dengan adanya gutenberg sejak versi 5.0.
  • Tersedia dokumentasi secara lengkap dan dilengkapi dengan hook dan filter untuk pengembangan WordPress.
  • Dan masih banyak lainnya

Terus terang, kamu cukup beruntung karena belajar WordPress sewaktu WordPress sudah sangat matang seperti sekarang.

Melakukan kustomisasi sudah bukan hal yang sulit lagi.

Penggunaan WordPress

Karena sejak awal WordPress dibangun untuk meneruskan platform blogging B2/cafelog, kebanyakan orang hanya tau WordPress digunakan untuk kepentingan blogging.

Padahal sekarang sudah sangat jauh berbeda dari pertama kali WordPress muncul.

WordPress sudah menjadi sangat dinamis dan bisa digunakan untuk membuat website apa saja.

Para developer dan kontributor WordPress telah bekerja keras untuk membuat semua hal ini bisa dinikmati sekarang.

Sebagai contoh, WordPress memiliki plugin woocomerce yang memungkinkan kamu untuk membuat sebuah toko online.

Wow!

Bukan lagi sekadar blog, tapi sudah toko online!

Apa lagi website yang bisa dibuat WordPress?

  • Company Profile – website berisi profil dari sebuah perusahaan.
  • Toko Online – website yang digunakan untuk menjual sesuatu baik fisik maupun digital.
  • Blog – website berisi sekumpulan artikel
  • Portofolio – website yang digunakan untuk memajang hasil pekerjaan/project
  • Forum – website yang digunakan untuk interaksi antar member
  • Membership – website yang digunakan untuk mendapatkan penghasilan dari subscribe member
  • Dan banyak lainnya

Sebenarnya mau buat website apapun bisa menggunakan WordPress.

Jadi seharusnya website apapun yang ingin dibuat, bisa dibuat dengan WordPress.

Pengguna WordPress

Siapa saja pengguna WordPress?

Semua orang bisa menggunakan WordPress!

Terlepas dari apapun pekerjaan, latar belakang, umur, pendidikan dan lainnya, semua bisa!

Tapi, bukan hanya sekadar perorangan yang menggunakan WordPress.

Bahkan UMKM, agensi dan perusahaan besar menggunakan WordPress!

Microsoft

Blog microsoft menggunakan WordPress sebagai CMS untuk memanage blognya.

Sony Music

Sony Music menggunakan WordPress sebagai CMS untuk membuat websitenya.

Toyota Brasil

Toyota Brasil menggunakan WordPress sebagai CMS untuk membuat websitenya.

Dan masih banyak website-website besar lainnya yang menggunakan WordPress.

Apa yang akan dipelajari

Setelah memahami apa itu WordPress, kelebihan, fitur dan contoh website yang menggunakan WordPress, kamu juga akan belajar cara menggunakan WordPress untuk membuat website atau blog sesuai dengan kebutuhan.

Tapi, sebelum mencapai tahap itu, pada seri pengenalan dan instalasi ini kamu akan belajar mengenal WordPress dan lingkungan pendukungnya agar mudah dalam melanjutkan ke tahap berikutnya.

Sampai jumpa di pelajaran kedua!